Senin, 24 Mei 2010

ORIENTASI KERJA DAN PROFIL KINERJA PENGAWAS PENDIDIKAN

Salah satu ciri dari pendidikan yang berkualitas adalah adanya pengawasan yang ketat (tight supervision) dalam pelaksanaan proses pendidikan di setiap jenjang institusi pendidikan di suatu wilayah tertentu. Pengawasan yang  dimaksud adalah pengawasan yang dilakukan bukan hanya dari institusi dinas pendidikan akan tetapi alangkah baiknya pengawasan juga dilakukan oleh para elemen-elemen masyarakat yang terkait dengan proses pelaksanaan pendidikan (stakeholders). Pengawasan yang komprehensif dari berbagai pihak dalam proses pendidikan akan memberikan dampak positif dan kebermaknaan dalam optimalisasi fungsi dan peranan komunitas sebagai stakeholder pendidikan.
Mewujudkan pengawasan yang professional dalam dunia pendidikan dipandang amatlah perlu dengan mendeskripsikan secara konkrit  tentang orientasi kerja pengawas pendidikan. Hal ini sangat penting direalisasikan agar yang dilakukan sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat.

I. ORIENTASI KERJA
Seorang pengawas pendidikan memiliki peran dalam membina para kepala sekolah, guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi pengajaran. Untuk lebih jelasnya peta kewenangan seorang pengawas pendidikan dapat dilihat pada Diagram berikut ini.

A. Pembinaan Kepala Sekolah
Pengawas dapat memberikan masukan (input) serta kritikan yang membangun dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain; 1) Membantu kepala sekolah dalam mengembangkan peningkatan mutu manajemen pendidikan di sekolah, 2) Membantu kepala sekolah dalam melakukan pembinaan kepada guru-guru, 3) Membantu kepala sekolah dalam mengembangkan in-service training bagi para guru dan staf administrasi,  4) Membantu Kepala sekolah dalam mengembangkan kinerja mitranya di sekolah dalam hal ini para guru dan staf Tata Usaha

B. Pembinaan guru-guru
Guru adalah ujung tombak dalam proses pencapaian tujuan pendidikan di setiap jenjang pendidikan. Secara operasional yang dapat dilakukan oleh seorang pengawas pendidikan adalah; 1) Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan, 2) membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid-murid., 3) Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar, 4) Membantu guru dalam menggunakan metode-metode dan alat-alat pembelajaran modern, 5) Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid-murid, 6) Membantu guru dalam menilai kemajuan belajar murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri, 7) Membantu guru dalam membina reaksi mental dan moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan guru, 8)Membantu guru agar lebih mudah melakukan penyesuaian terhadap masyarakat.

C. Pembinaan Staf Tata Usaha
Pembinaan staf Tata Usaha adalah suatu hal yang penting untuk dilakukan oleh pengawas pendidikan. Pembinaan yang berhasil pada lini administrasi sekolah akan berdampak terhadap kelancaran administrasi sebagai bentuk penunjang keberhasilan dan kemajuan sekolah pada tingkat yang diharapkan. Adapun antara lain hal-hal yang dapat dilakukan  dalam pembinaan petugas Administrasi sekolah adalah; 1) Membina para petugas TU dalam mengembangkan peningkatan mutu pelayanan administrasi  pendidikan di sekolah, 2) Membina para staf dalam menunjang manajemen kualitas secara keseluruhan, 3) Memberikan in-service training kepada para staf dalam mewujudkan staf yang handal dan professional, 4) Bersama-sama dengan kepala sekolah memperhatikan pengembangan karir dan jabatan staf administrasi di sekolah.


II. PROFIL KINERJA PENGAWAS PENDIDIKAN
Yang diharapkan profil kinerja seorang pengawas pendidikan memiliki peran sebagai innovator dan inspirator dalam melakukan tugasnya di lapangan. Sebagai innovator berarti dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan temuan-temuan baru yang berkaitan dengan pembelajaran dan pengajaran, seperti sosialisasi aplikasi berbagai pendekatan dan teknik-teknik terbaru dalam pengembangan bentuk strategi pengajaran di kelas. Pencapaian target atau tujuan pendidikan dengan demikian akan mudah direalisasikan.
Sedangkan sebagai inspirator berarti memberikan nasehat dan masukan berupa motivasi agar tercipta kemantapan kinerja bagi setiap kepala sekalah, guru-guru dan staf-staf TU.  Dengan demikian pelaksanaan tugas di lapangan akan selalu terinspirasi untuk selalu menjaga kestabilan dalam berkarya dan beraktifitas dalam dunia pendidikan.
Setiap pengawas pendidikan hendaknya memberikan arahan yang terbaik untuk setiap sekolah yang menjadi wewenangnya. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
1.   Menguasai berbagai pengetahuan yang dapat mendukung profesi sebagai pengawas Pendidikan.
2.   Mengikuti perkembangan teraktual dalam dunia pendidikan, sehingga akan mudah mengadaptasi dan mengetuktularkan informasi tersebut kepada setiap kepala sekolah, guru-guru dan staf-staf TU di sekolah-sekolah.
3.   Mengerti tugas-tugas pokok dengan baik sebagai seorang pengawas
4.   Menggali potensi-potensi yang ada di setiap sekolah untuk mendukung proses pengawasan  di lapangan.
5.   Memelihara solidaritas antara pengawas, kepala sekolah, para guru dan staf-staf TU di setiap sekolah yang menjadi lahan garapannya.
6.   Mengorganisir dengan baik para kepala sekolah, guru-guru dan staf -staf TU agar saling menstimulir dan melakukan percepatan terhadap pencapaian kemajuan sekolah-sekolah.

Untuk lebih jelasnya Swearingen sedikitnya menyebut ada 8 fungsi  pengawas pendidikan:
  1. Mengkoordinasi semua proses pendidikan di sekolah,
  2. Memperlengkapi tugas fungsi kepala sekolah.
  3. Memperluas pengalaman para guru.
  4. Menstimulasi  usaha-usaha kreatif dalam pembinaan setiap sekolah.
  5. Memberikan penilaian yang terus menerus
  6. Menganalisa situasi belajar mengajar
  7. Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap staf-staf TU.
  8. Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar para guru.

Dari beberapa deskripsi di atas tampaknya  aktifitas seorang pengawas pendidikan hendaknya harus memenuhi berbagai persyaratan yang menjadi bobot atau kapasitas yang harus dimiliki dalam berkarya. Hal ini penting untuk dibuktikan oleh setiap pengawas pendidikan dalam melaksanakan tugasnya sehar-hari. Oleh karena itu posisi seorang pengawas pendidikan memiliki peran strategis dalam memajukan dunia pendidikan. Dengan kata lain, Di manapun dan kapanpun pendidikan itu berlangsung akan berjalan dengan baik dan sesuai harapan jika fungsi kontrol baik yang dilakukan oleh pengawas pendidikan itu sendiri dan stakeholder pendidikan berfungsi optimal dalam dinamikanya (rhj)

1 komentar:

walikepuh mengatakan...

artikel menarik....