Selasa, 03 Agustus 2010

SMP NEGERI 27 SEKOLAH LOKAL DENGAN FASILITAS BERTARAF INTERNASIONAL

Tidak Mau disebut sekolah pinggiran SMP negeri 27 mulai mengeliat mendobrak kemapanan kultur sebuah sekolah menengah pertama. Letak secara geografis yang nota bene “Mewah” alias mepet sawah tidak mengurangi tekad untuk tampil diblantika pendidikan sebagai sebuah sekolah yang patut diperhitungkan. Dengan input siswa yang boleh dikatakan relative dalam prestasi sedang, dengan ditunjang kondisi sarana lingkungan yang memadahi dan kometensi guru yang alhi dalam bidangnya  cepat dan pasti optimis SMP Negeri 27 mampu menunjukan prestasi yang luar biasa. Maka untuk mampu mewujudkan sebuah impian sekolah yang unggul seluruh warga sekolah bersatu padu menggalang kekuatan untuk mampu berbuat demi siswa terlayani pendidikan secara maksimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan uapaya sekolah yang mulai berbenah diri melengkapi sarana prasarana yang sangat mendukung kearah sebuah kemajuan. Untuk mengembangkan akses global yang lebih luas bagi siswa sekolah melengkapi diri dengan perangkat Teknologi Informasi yaitu sarana Internet dengan fasilitas Hot Spot. Dengan ketersediaan fasilitas Internet diharapkan mampu mendukung proses pembelajaran yang berbasis internet. Apabila siswa terkendala media sumber bahan pembelajaran bisa akses internet untuk mendukung tugas siswa memenuhi kebutuhan akan sumber literatur dan juga sebagai media pembelajaran yang benar dipakai oleh siswa sendiri. Atau pekerjaan rumah siswa tidak harus dikumpulan dalam ujud kertas tapi cukup dikirim lewat sarana e-mail  bahkan pengumuman akan nilai siswa cukup anak akses internet untuk mengetahui berapa nilai yang diperolehnya untuk sebuah nilai dari matapelajaran yang diikutinya. Fasilitas lain yang mungkin dipandang tidak lazim bagi sebuah sekolah menengah yaitu SMP negeri 27 Purworejo melengkapi fasilitas dengan Home Theater. Fasilitas tersebut dikandung maksud untuk mendekatkan dunia anak dengan lingkungan nyata lewat tayangan film. Gambaran visual akan terekam lebih tajam pada diri anak manakala anak menyaksikan tayangan film, bisa juga tayangan film mampu memberikan penguatan mata pelajaran tertentu misal untuk mata pelajaran IPS ditayangkan film tentang zunami, film gejala gunung meletus, film simulasi korban bencana tanah longsor atau bahkan animasi film yang berkaitan dengan pembelajaran. Fasilitas lain yang menunjang berkembangnya keseimbangan otak kiri melalui kurikulum dengan otak kanan melalui berbagai kegiatan kesenian difasilitasi semaksimal mungkin. Peralatan dan prasarana seni musik dengan menumbuhkan kelompok kelompok anak band didorong untuk selalu meningkatkan prestasi, melalui festifal dan kegiatan seni di masyarakat. Untuk lebih menunjang kegiatan bidang kesenian SMP Negeri 27 memfasilitasi dengan kelengkapan Stodio Musik sebagai kawah Candradimuko anak band di sekolah. Studio music dengan fasilitas yang representative diharapkan mampu menggali potensi siswa dalam bidang music dan seni suara.
Diharapkan kedepan dengan ketersediaan fasilitas music yang canggih dan representative mampu pula menggangkat pamor SMP N 27 Purworejo karena tentu siswa yang memiliki ketrampilan tarik suara tidak saja aktif di sekolah namun juga diharapkan mampu berkriprah di masyarakat yang lebih luas dengan aktif manggung dimana dibutuhkan masyarakat untuk mendapatkan hiburan seni suara.           
            Sarana penunjang lain yang mengesankan sebuah sekolah local yang berwawasan globlal adalah ketersediaan mass media alternative selain internet yaitu Koran, baik Koran yang bersekala Nasional, Regional ataupun yang bersekala local, atau bahkan Koran daerah yang berbahasa Jawa juga ada. Dengan ketersediaan sarana informasi yang lengkap diharapkan mampu membuka wacana wawasan yang luas tidak saja guru namun juga para siswa nya. Ketrampilan dan kecakapan dalam berbahasa internasional yaitu bahasa Inggris juga mendapatkan porsi perhatian yang maksimal. Bebagai upaya untuk menggiatkan dan membiasakan siswa mempergunakan bahasa Internasional di lingkungan SMP N 27 Purworejo bahkan dalam kehidupan sehari-hari siswa dirumah dan dimasyarakat, berbagai upaya tersebut dilakukan dengan program program yang menyentuh dan memiliki kebermanfaat akan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Melalui program Ekstra kurikuler Bahasa Inggris optimaliasi pembiasaan memakai bahasa Internasional diarahkan menjadi program unggulan ekstra kurikuler. Pelaksanaan ekstra agar tidak menjemukan diberisentuhan dengan Hunting Touris di obyek wisata Borobudur dan Malioboro. Dalam Hunting touris bisa para siswa melakukan aktifitas bercakap dengan touris asing, ber pose photo bersama touris asing dan bahkan melakukan kontak social bertukar alamat rumah, bertukar alamat e-mail sehigga diharapkan bisa berlanjut saling berkirim surat/ berkorespondensi, melakukan ceating on-line bisa lewat e-mail, face book, tweter lewat internet dunia maya. Tidak ketinggalan suasana sekolah yang mendukung untuk pelaksanaan Habituality/ pembiasaan dalam berbahasa Internasional yaitu dengan memberikan fasilitas disekolah yang mendukung pemakaian bahasa internasional untuk keperluan sehari hari yaitu dengan adanya fasilita Engglish Area. Sebuah area  seperti gazebo yang  ditentukan dan dibatasi khusus diperuntukan            bagi siapa saja yang ber ada ditempat/ diarea tersebut harus mampu bercakap dengan bahasa Inggris. Engglish area diperuntukkan dan wajib ditaati oleh siapa saja yang berada ditempat tersebut tidak pandang itu guru, pegawai atau siswa bahkan tamu sekalipun. Selain Engglish Area untuk mendukung penguasaan kopetensi bahasa internasional maka seluruh petunjuk tempat, nama ruang diwajibkan mempergunakan keterangan dengan Bahasa Inggris, seperti contoh untuk memberikan keterangan ruang kelas maka ditulis Class Room, untuk kamar mandi WC maka ditulis Urinoir, untuk menunjukkan perpustakaan maka didepan pintu diberi petunjuk Library Room  bahkan di lorong lorong atau teras kelas ditulis dengan Kata kata mutiara yang memakai bahasa Inggris. Begitu pula juga dilakukan untuk mengisi waktu luang di pagi hari atau siang saat istirahat diperdengarkan lewat perangkat audio sekolah lagu lagu Barat Pop, Jazz atau bahkan lagu lagu Sweet memoris.
            Perjuangan tentang Hak Asasi Manusia secara utuh dan menyeluruh bagi setiap insan manusia merupakan semangat internsionallisme maka sebaiknya kehidupan bermasyarakat pada tataran lingkup social di SMP Negeri 27 Purworejo menjunjung tinggi semangat    penegakkan Hak Mausia khususnya pada siswa. Untuk itu perlindungan kekerasan terhadap anak merupakan kebutuhan  yang mutlak harus diadakan, baik perlindungan dari perilaku kasar guru, karyawan teman sebaya bahkan perlindungan dari kata kata kasar yang mengancam dan mem fonis siswa tanpa beralasan baik dari pihak guru, karyawan dan teman sebayanya. Terpenuhinya dan keterlayanan yang sama bagi anak akan perlakuaan yang sama dalam pendidikan di tataran pembelajaran dikelas atau diluar kelas merupakan syarat mutlak penegakkan HAM di sekolah. Keberadaan guru         didepan kelas bukan merupakan kondisi yang absolute bahwa guru sebagai singgel figter sebagai satu satu nya sumber ilmu. Paradikma pembelajaran sudah berubah 180 derajat bahwa keberadaan guru didepan kelas sebagai fasilitator peserta didik yang membutuhkan keterlayanan akan informasi pembelajaran dan penguatan peningkatan kopetensi untuk mampu mengembangkan kecakapan hidup sehingga pada dirinya mampu bertahan hidup dan mengambil keputusan. Guru tidak saja sekedar     hanya memfasilitasi siswa saja namun masih memiliki sejumlah tanggung jawab moral kepada peserta didik antara lain adalah member semangat/ memotifasi untuk mampu menyeleskan tanggung jawabnya dalam menyelesakan permasalahannya dan mampu mengantarkan anak didik memecahkan masalah         . Selain memmmberi semangat dan memotivasi siswa guru juga sebaiknya mampu berkeliling keseluruh kelompok belajar siswa dan mengakses apa yang sedang didiskusikannya selanjutnya memancing siswa dengan pertanyaan tingkat tinggi untuk mengajak siswa berfikir analitis dan kritis serta berkreasi mengembangkan pikiranya. Untuk guru sebaiknya mampu terlibat secara aktif bersama siswa berdiskusi bersama agar lebih diskusi itu mudah dipahami akan lebih baik guru memiliki  kecapan memilih, merancang, mempergunakan media pembelajaran, akan lebih baik apabila media pebelajaran tersebut tidak saja hanya dipakai oleh guru namun dipakai oleh siswa untuk siswa lebih cakap dalam mengembangkan kopetennsinya . Keberadaan siswa di dalam kelas untuk melakanakan pembelajaran bukan satu satunya pilihan namun siswa bisa diajak belajar diluar kelas untuk lebih memndekatkan siswa pada kondisi realita yang sebenarnya. Untuk lebih mendekatkan konsep menjadi perwujudan yang nyata, misalnya konsep tentang pasar mak perlu siswa diajak ke pasar, konsep tentang lingkungan hidup bisa diajak kelapangan untuk mengamaati populasi makluk hidup yang ada. Kondisi lingkungan kelas yang monoton tidak memberikan keluasan siswa untu mampu mengembangkan asas demokrasi melalku diskusi maka akan lebih baik setign kelas dilakukan seting diskusi yaitu dengan tata letak bangku iswa yang duduk berkelompok kelompok. Apa yang sudah dilaksanakan leh guru melalui proes pembelajaran sebaiknya tidak segera menjadi lekas puas dan berhnti berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, namun sebaknya guru harus mampu melakukan refleksi pada diri nya endiri dengan mengajak siswa untuk memberikan tangggapan akan pemeblajaranya sehin gga guru mampu mengukur sejauh mana harapan dan tujuan yang ditetapkan sudah dicapainya.
Tangggapan siswa bisa dilakukan seelah pembelajaran sellesai memlalui refleksi siswa dnan bisa juga reffleksi diri dari guru yang bersangakutam. Refleksi sebaiknya menjasi sarana untuk mampu menkur sejauhmana pepmbelajaran sudaj mencapai tingkat sesuia harapan daru targer kuriulum. Bisa pula guru melakunan jurnal pembelajaran diwali dari pertanyaan kepada siwa , Apa yang menarik hari ini, Apa yang masih membingugkan, Apa yang menantang untuk dipikirkan. Jurnal semata mata tidak ukup selesai setelah ditulis oleh guru namun jurnal perlu ditindak lanjuti oleh sebuah rencana tindak lanjut kedepan dengan format dab penanganan yang baru dlam memperlakukan siswa nya dalam rangka mencapai kecakapan  dan kompetensi yang dipersayratkan sehigga siswa mampu memilik kompetensi yng maksimal dan tercapailah tujuan pembelajarannya.
            Kejujuran menjadi sebuah sesuatu yang langka pada jaman yang serba konsumerisme, hedonisme, semua manusia menghendaki ketercapaian hasil yang maksimal denngan cara yang instan dan cara cara instan biasanya sangat jauh ari nrma norma kejujuran. SMP Negeri 27 sebagai sekolah SSN sangat berkepentingan mengembangkan nilai nilai kejujuran. Dalam rangka mengembangka nilai kejujuran sedini mungkin maka kantin kejujuran merupakansebuah pilihan untuk memngembangkan dan menanamkan nilai kejujuran pada peserta didik. Kantin kejujuran sangat efektif melatih siswa mengembangkan skligus mengamalkan ap arti sebuag nilai kejujuran yang hakiki. Siswa disebdikan barag ekonimi kebtuhan skollah siswa mengambil, membayar menghitung seniri dang menghitung mengambil uang kembalian sendiri tanpa di awai ata tanpa penjaga / pelayan kios / toko. Kejujuran adalah awal dari segala menuju kesuksesan demikianlah moto dati kios kejujuran.

                                                                        Penulis Kepala Sekolah SMP N 27 Purworjo
                                                                        Fasilitator Nasional DBE 3 USAID 

1 komentar:

Anonim mengatakan...

... Twitter, bukan tweter. Mohon direvisi typonya ^^" Btw, SMP27 Bagus! Tingkatkan!